skip to main | skip to sidebar

Firsty Hasanah Pitos

Kami Telah Menikah Pada Tanggal 06 Juli 2008 Lalu. Kami berdua mohon do'a dari pengunjung semoga kami menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Amin.

Selasa, 11 Maret 2008

Di Jenjang Situs Kuburan Papan Atas Sibolga

Diposting oleh Pitos Punjadi di Selasa, Maret 11, 2008 2 komentar  

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Peletakan Batu Pertama Gedung Graha Pena

Peletakan Batu Pertama Gedung Graha Pena
Bersama Kompol Sareng

Biar jasad berjauhan, tapi Hati tetap Menyatu

Biar jasad berjauhan, tapi Hati tetap Menyatu
Andai semua bisa berlangsung lama dan selalu, betapa bahagianya ya...

Istriku Tersayang

Istriku Tersayang
Dialah istriku yang tercinta dan tersayang yang akan menemaniku seumur hidup

Posting-posting Terbaik Gue

  • ►  2009 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (2)
  • ▼  2008 (112)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (21)
    • ▼  Maret (1)
      • Di Jenjang Situs Kuburan Papan Atas Sibolga
    • ►  Februari (28)
    • ►  Januari (61)
  • ►  2007 (116)
    • ►  Desember (43)
    • ►  November (55)
    • ►  Oktober (18)

Ketika Kepercayaan Dipertanyakan

Part 1

"La... Aku sayang kamu. Aku peduli sama kamu. Sekelam apa pun masa lalu kamu, bagi aku kamu tetap bidadari dalam hidupku. Jangan pernah lagi ngomong kalo kamu ga pantas buat aku!" Aku terseguk dalam pelukan Abdul yang kian erat. Abdulku. Laki-laki yang kukagumi. Cintanya begitu dalam kurasakan. Tapi apakah aku pantas mendapatkannya? Dia laki-laki yang bisa menjaga dirinya dengan cukup baik, sedang aku?

Terkenang hari-hari di masa kecil dulu. Saat keluargaku harus tinggal dan bekerja di sebuah rumah minum. Dimana rumah itu dipenuhi para pemabuk, juga para pelacur. Ayah hanyalah seorang satpam di sebuah perusahaan. Dan ibuku... Beliau adalah kasir di rumah minum itu. Karena ibu bekerja di situlah, maka keluarga kami diberi dua kamar gratis di salah satu bagian rumah. Sebagai akibatnya, ibu tidak menerima gaji sepeser pun dari si pemilik.

Rumah minum itu cukup luas. Terdiri dari satu rumah utama yang bertingkat. Memiliki beberapa kamar yang tentunya kalian tau akan digunakan untuk apa. Teras luas di bagian depan dan di tingkat dua. Bar di ruang utama. Dan tigabelas pondok kecil terbuka yang mengelilingi rumah utama. Di dekatnya ada sebuah danau. Aku suka memancing dan angon itik di sana. Kadang-kadang juga suka hunting telor itik yang berceceran di mana-mana. Tau sajalah gimana kelakuan para itik itu. Ah iya, ada juga pondok-pondok yang untuk menuju ke sana harus melewati labirin tanaman dulu. Sepertinya masa laluku indah ya? Benarkah?

Dulu, kami juga pernah tinggal di gudang kantor tempat ayah bekerja. Bersama roll roda alat berat yang penuh oli. Bersama tikus-tikus. Kami tinggal bersama di ruangan tanpa jendela seluas tiga kali lima belas meter. Karena itulah maka ayah dan ibu bersedia saat ditawari untuk memegang rumah minum itu. Hanya agar anak-anaknya bisa merasakan rumah yang lebih layak. Layakkah?

Aku ingat dulu, saat aku bermain-main di sekitar rumah. Angon itik di danau. Dan memancing mujair untuk digoreng. Saat melewati sebuah pondok yang cukup terpencil di sudut halaman, aku mendengar suara erangan. Suara erangan yang aneh. Seperti kesakitan, tapi juga nikmat. Kontradiksi banget. Lalu aku masuk ke pondok itu. Kulihat seorang laki-laki besar yang telanjang bulat sedang menjilat kemaluan salah satu tante yang juga tinggal di rumah minum itu. Tante juga telanjang. Ibu sering menjilat lukaku, jadi kupikir om itu sedang berusaha menyembuhkan luka tante. Mulanya mereka kaget melihatku. Aku bertanya, "’Apem" tante luka ya, om? Ko dijilatin gitu?" Gelagapan, si om menjawab, "eh, iya." Lalu tante menyuruhku untuk segera pulang. Aku pun pergi.

Aku tak begitu ingat apa yang terjadi pada diriku. Yang kuingat, di usia TK aku sudah tau apa itu seks. Di usia TK-lah, pertama kalinya aku melakukan masturbasi (setelah besar baru aku tahu kalo itu disebut masturbasi). Aku gunakan sebuah guling untuk kugesek-gesekkan di kemaluanku. Rasanya geli. Di usia TK pula pertama kalinya aku mencoba meminum minuman keras (bir bintang aja sih). Dicekoki oleh salah satu om di sana. Om itu dimaki-maki oleh ibu saat ibu tahu. Di usia TK, setiap malamku penuh dengan teriakan-teriakan para pemabuk yang terkadang suka memukuli pelacur-pelacur di rumah minum itu. Juga terdengar suara desahan dan erangan yang tanpa malu-malu. Ayah, terkadang tak ada di rumah bila terkena shift malam. Setiap malam, kami bertiga (aku dan kedua kakakku) di kunci di kamar oleh ibu. Beliau takut para pemabuk itu akan mengganggu kami. Ah iya, ada seseorang yang menggambar cewek bugil di salah satu lantai pondok-pondok kecil itu. Seukuran wanita dewasa. Aku menyebutnya "Pondok Mesum".

Akhirnya waktu aku kelas 2 SD, ayah memilih tuk pergi dari rumah minum. Mungkin beliau merasa, sangat tidak sehat bagi anak-anaknya untuk tumbuh di tempat seperti itu. Kami pun mengontrak sebuah rumah bangsalan dengan satu kamar tidur yang memanjang bak kereta api. Lagi-lagi tanpa jendela selain di depan dan di belakang rumah. Tapi lumayanlah.

Tetangga sebelah kiri di bangsalan itu memiliki seorang anak perempuan yang berusia di atasku. Tapi papanya sangat jahat. Entah berapa banyak pukulan yang diterimanya hanya karena kesalahan yang sepele. Bahkan terkadang untuk kesalahan yang tidak dilakukannya. Pukulan serta hukuman tidak senonoh itu dilakukan papanya dalam keadaan sadar! Dia juga pernah menghukum temanku itu dengan menjemurnya di halaman depan rumah dalam keadaan bugil!!! Siang hari, saat jalanan sedang ramai dilewati orang. Padahal tubuh temanku itu bongsor. Payudara pun telah ia miliki. Ah, aku tak tega melihatnya. Betapa teganya laki-laki itu mempermalukan anak kandungnya sendiri.

Part 2

Kelas 5 SD, keluarga kami pindah lagi. Cukup lama kami tinggal di rumah ini. Ya, soalnya ayah telah membelinya untuk tempat tinggal kami yang permanen. Penuh dengan jendela. Berada di atas bukit menghadap laut. Setiap kali matahari senja rebah ke peraduan, lukisannya jelas terlihat dari teras depan. Mungkin itu yang membuatku mencintai senja. Aku sering menikmatinya dari markas kecilku di atas pohon mangga di depan rumah. Sampai sekarang, aku merasa itu adalah rumah terbaik yang pernah aku tinggali. Teman-teman main yang seusia juga banyak sekali di sana. Masa-masa terindah saat aku masih kecil. Tapi itu ga lama.

Beberapa tahun kemudian, saat aku smp, temanku (tetangga sebelah rumahku) kedatangan dua orang sepupunya dari kota lain. Mereka akan tinggal dirumahnya. Katanya sih mau kuliah di kota ini. Laki-laki. Kembar identik. Salah satunya kemudian sering melakukan pelecehan seksual kepadaku. Pertama kali bertemu, dia tersenyum aneh padaku. Heran, tapi kubalas saja senyum itu. Suatu hari rumah temanku lagi sepi, saat berjalan di lorong rumahnya yang sempit, aku berpapasan dengan sepupunya itu. Tiba-tiba dia menekanku di dinding dan meraba payudaraku.

Tapi untung saja tiba-tiba ada suara mendekat, dia lalu pergi menyisakan senyum anehnya. Di hari yang lain, dia mencoba menyentuh dan meremas pantatku dengan sengaja, bahkan terkadang menekanku ke dinding dan mengelus-elus pangkal pahaku dan berusaha menciumku. Senyum dan wajah mesumnya itu membuatku merasa sangat muak! Tapi aku ga berani cerita sama orang lain. Aku malu dan takut. Tapi sepertinya justru itu yang membuat dia semakin berani kepadaku. Aku bingung. Aku ga bisa membedakan mereka (dia kembar identik). Siapa yang telah melakukan pelecehan kepadaku? Aku muak dan ketakutan bila bertemu dengannya. Aku benci dia. Sejak itu, aku selalu langsung pulang bila ada dia di rumah temanku.

Lalu aku pindah ke sebuah kota dengan menyisakan rasa minder dan kesal terhadap laki-laki itu, juga terhadap diriku yang tidak berani melakukan apa-apa untuk menjaga kehormatanku.

Beberapa tahun kemudian (kelas 3 SMA), aku punya pacar. Pacar pertama. Dia yang mengajariku beberapa jenis ciuman. Dia juga yang pertama kali meraba, meremas, menjilat, dan menggigit payudaraku. Menyentuh dan mengusap vaginaku. Penisnya pula yang pertama kali kusentuh. Tapi kami tidak pernah bersetubuh. Telanjang pun tidak. Hanya petting. Sejak saat itu baru aku tahu nikmatnya disentuh laki-laki. Mungkin karena dilakukan atas dasar suka sama suka. Suatu ketika, dia harus pergi ke luar kota untuk bekerja di sana selama setahun. Kurasa aku cukup setia menantinya. Tapi kabar apa yang akhirnya kudengar? Di sana dia bercinta dengan perempuan lain. Seorang pelacur. Satu perempuan untuk bertiga! Aku syok. Aku lebih suka kalau dia melakukan itu dengan orang yang dicintainya. Tapi ini... Ah, sudahlah. Akhirnya, kami pun berpisah. Entah sudah berapa wanita yang telah disetubuhinya di sana.

Kembali aku pindah ke kota lain. Kuliah. Punya pacar juga di sana. Pernah di kamar kos-nya kami bergumul hebat hingga telanjang bulat. Tapi saat dia meminta untuk memasukkan penisnya ke dalam vaginaku, aku ngga mau. Aku ketakutan. Mungkin karena aku belum pernah melakukannya, mungkin juga karena aku masih memegang keinginanku untuk mempertahankan keperawananku hanya untuk suamiku nanti. Tapi semoga saja karena aku masih takut Tuhan. Dan untung saja hal itu tidak kulakukan. Sebab baru ku tahu bahwa ternyata pacarku itu sering sekali having seks dengan pelacur-pelacur di pinggiran kota. Dia juga punya selingkuhan di kota lain. Mereka seringkali bercinta di sebuah kontrakan tempat selingkuhannya itu tinggal. Tapi kemudian ketahuan warga setempat karena alasan yang sangat bodoh. Karena anak-anak kecil di sekitar rumahnya menemukan kondom di tempat sampah, yang lalu mereka tiup karena disangka hanyalah sebuah balon biasa. Saat ditanya orang tua mereka, mereka bilang telah menemukannya di rumah selingkuhan pacarku itu. Setelah tertangkap basah, pacarku dan selingkuhannya pun dikawinkan. Cowo sialan! Kesal banget telah membiarkannya melihat tubuhku dalam keadaan bugil.

Part 3

Akhirnya aku dijodohkan oleh orangtuaku. Siti Nurbaya banget, dinikahkan hanya untuk membayar hutang orang tua. Aku enggan bercinta dengannya. Malam pertama aku langsung tidur. Tepatnya sih berpura-pura tidur. Hingga hari pun berganti minggu. Akhirnya dia ga tahan lagi. Suatu malam dia mulai menciumku dengan liar. Ah, setetes air mataku menetes dalam gelap tanpa dia tahu. Dia memperlakukanku dengan kasar. Seperti binatang buas yang kelaparan. Sakit. Sakit sekali di bawah sana. Aku menangis. Tapi lalu dia hanya menyuruhku memperlihatkan darah perawanku kepadanya. Mungkin agar dia merasa puas karena telah medapatkan seorang yang masih perawan. Aku lalu ke kamar mandi. Masih kesakitan dan menangis.
Darah mengalir dari vaginaku. Kupandangi dengan tatapan sedih. Aku kembali ke kamar. Masih terisak, masih kesakitan. Aku hanya berharap suamiku akan memeluk dan menghiburku. Tapi... Dia malah tidur begitu saja. Meski aku terisak keras, dia tak juga bangun. Kusentuh tubuhnya, kugoyangkan. Dia pulas hingga pagi. Isakku berubah menjadi tangis tanpa suara. Airmata mengalir dalam diam. Cuma inikah penghargaan bagiku? Sesal yang kurasa tak kunjung hilang hingga saat ini. Setelah malam itu akupun bercinta dengannya dengan pasrah, tanpa rasa. Hanya karena itu kewajiban seorang isteri. Aku baru tahu kalau aku adalah petarung hebat di atas ranjang. Aku juga baru tahu bahwa aku sangat ahli berpura-pura. Namun belum sampai setahun, dia menceraikanku. Karena tergiur dengan perempuan lain. Aku tidak sudi dipoligami oleh laki-laki seperti dia. Antara bahagia dan sedih. Ya, aku sedih. Dia yang pertama. Aku hanya ingin bercinta dengan satu laki-laki saja dalam hidupku. Tapi aku juga merasa senang bisa berpisah darinya. Entahlah. Aku tak tahu lagi apa inginku.

Setahun kemudian aku bertemu laki-laki lain. Aku tertarik dengannya. Tapi dia terlalu berani. Mungkin karena merasa diri yang tak lagi berharga (pemikiran yang bodoh) atau karena rayuan mautnya yang tak kenal menyerah, akhirnya aku mau diajaknya tidur. Hingga akhirnya aku hamil. Kusampaikan padanya. Klise. Dia suruh aku gugurin kandunganku. Kusuruh dia pergi saja bila memang dia ga mau bertanggung jawab. Biar aku sendiri yang tanggung semua ini. Tapi dia ga mau. Dia bilang, karma dari meninggalkan anak sangatlah berat. Dia ga akan mungkin bisa sukses. Dan dia bilang, dia mau menikahiku tapi jangan dalam keadaan hamil.
Orang tuanya ga akan bisa menerima. Akhirnya aku mau juga gugurin kandungan itu. Bego banget! Well, lagi-lagi klise. Dia pergi dariku setelah anak itu ngga ada. Katanya ada perempuan lain yang tiba-tiba dicintainya. Tanpa dosa. Tanpa rasa bersalah. Ah, ternyata dia menyuruhku aborsi hanya karena dia takut terkena karma, bahwa dia tidak akan bisa sukses bila aku tetap mempertahankan anak itu dan membesarkannya tanpa dia. Rasanya remuk. Rasa berdosa kembali menyeruak karena telah menghilangkan nyawa mungil itu. Tapi aku ga mau menghiba kepada laki-laki itu. Dia laki-laki yang tidak berguna. Tidak bertanggung jawab. Untuk apa dipertahankan. Tapi tetap saja, rasanya diri ini benar-benar sudah tidak berharga lagi.

Entahlah, mungkin aku terlalu percaya pada orang lain. Aku selalu berpikir orang lain tidak mungkin berniat jahat kepadaku. Toh aku tidak berbuat jahat kepada mereka. Dan pikiran ini tetap ada hingga sekarang. Naif ya? Abdul sering bilang, "Jangan terlalu percaya sama orang lain, La. Termasuk sama Abdul juga. Tapi Abdul akan berusaha untuk selalu menjaga La."

Setelah itu, hampir saja aku menjadi penganut seks bebas (bukannya sudah?). Toh, bagi kebanyakan orang, seks hanyalah sebuah acara untuk sekedar bersenang-senang saja. Bukan sesuatu yang suci dan agung. Pernah sekali aku bercinta dengan seorang suami dari seorang istri yang cantik dan seksi, sekaligus ayah dari seorang bayi lucu nan cantik yang baru aku kenal! Ah, tapi setelah itu aku ketakutan dan merasa bersalah sekali. Aku merasa ga nyaman. Aku juga ga mau merasa diri seperti pelacur. Akhirnya kuambil semua uang di atm-ku dan kubayar dia satu juta empat ratus ribu rupiah untuk menghilangkan rasa itu. Setelah itu, aku pun berusaha menjauhinya. Setiap sms dan telponnya selalu kuhindari. Tapi tetap saja, rasa bersalah itu terus menghantuiku.


Part 4

Hingga akhirnya aku bertemu seseorang. Seorang yang begitu baik. Yang bisa kurasakan ketulusan cintanya di kedalaman hatiku. Yang membuatku merasa berarti. Yang selalu membantuku merasa cukup berharga. Yang membuatku sangat sangat ingin merubah semua pandanganku yang slah. Yang bisa menerimaku seperti apa pun masa laluku. Dia hanya memintaku untuk tidak lagi mengulangi semua itu. Setengah tahun kami bersama, dia hanya berusaha menggenggam erat tanganku sambil memandang lembut mataku. Dia memelukku hanya di saat aku merasa down, sedih ‘n need a shoulder to cry on. Sekedar untuk menguatkanku. Untuk meyakinkanku bahwa aku tidak sendiri. Bahwa aku masih miliki dia. Dia Abdul-ku. Abdul yang kucintai.

Tapi kenapa sulit bagiku untuk percaya padanya? Benarkah dia mau menerimaku apa adanya? Benarkah dia tidak akan meninggalkanku. Benarkah dia... Ah, aku ketakutan pada keindahan cinta yang dia tawarkan. Aku takut ini hanya ilusi. Pantaskah aku mendapatkannya setelah semua yang telah kulakukan?


 

Label Terlengkap

  • Di Bawah Matahari (1)
  • Mukaddimah (1)

Lihat Dong ke Depan Kalau Berlari

Lihat Dong ke Depan Kalau Berlari
Ntar tertabrak cewek manis, bisa-bisa diminta ganti rugi

Kenangan Semasa Kuliah

Kenangan Semasa Kuliah
Dimanapun engkau berada carilah teman dan teman

Menatap Masa Depan

Menatap Masa Depan
W.J.S Poerwadarminta (1986) menjelaskan seni adalah sesuatu kecakapan bathin (akal) yang luar biasa yang dapat mengadakan atau menciptakan sesuatu yang luar biasa. Sedangkan Budiman (1988 : 14) mengatakan seni adalah sesuatu kegiatan rohani yang merefleksikan kenyataan dalam rohani si pencipta. Selain itu ada yang mengatakan bahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Seni merupakan produk keindahan dan karena indah itulah dapat menggerakkan perasaan indah melihat dan mendengarnya (Soedarso S.P. 1990 : 2-4). Jadi dapat disimpulkan di dalam berkarya seni sangat dibutuhkan kreatifitas seseorang sehingga melahirkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati oleh orang lain. Dengan kata lain, seni menjadi sarana komunikasi perasaan manusia yang di tuangkan melalui karya seni. Karya seni yang dihasilkan manusia bisa berupa seni suara, tulis, lukis, patung, ukir, grafis dan lainnya. Di dalam karya ini penulis akan memfokuskan pembahasan kepada seni tulis berupa puisi dan kata mutiara. Hal ini dikarenakan penulis ingin memperkenalkan lebih dalam kepada khlayak ramai bahwa puisi dan kata-kata mutiara bisa mengetuk hati dan membuka cakrawala berfikir serta bahan berkaca diri dan menata diri.

PTSP dari Kejauhan

PTSP dari Kejauhan
Perumahan yang belum tertata merupakan PR dari dinas Tata Ruang

Biar Hati Tidak Gundah Mari Kita Bercanda

gairahcinta.blogspot.com zero_mia@yahoo.co.id

Areal Persawahan Masyarakat

Areal Persawahan Masyarakat
Hijau itu adalah pertanda kehidupan dan keindahan alam yang tidak bisa dinilai dengan uang

Siapa yang tahan

Siapa yang tahan
Siapa yang tahan bila melihat tubuh seindah dan seseksi ini. Daripada dihujami peluru kendali lebih baik dihujamu peju dan digerayangi

Gue sewaktu masih ingusan

Gue sewaktu masih ingusan
Bersama ibunda tercinta dan saudari satu-satunya di Pantai Padang

Kekar Khan...???

Kekar Khan...???
Gue khan atlit, jadi badan bue atletis, gak gendut gitu and bisa diandalkan kalau olahraga di lapangan dan di ranjang.

Rakyat Proletar

Nada dengan irama mesin kendaraan yang berlalu lalang di jalan, desingannya, klaksonnya dan dentuman musik diputar pengemudinya, senada dengan penderitaan rakyat yang berada dalam kemiskinan dan kekurangan.

Tahukah anda dengan itu? Tidak tersentuhkah hati anda dengan mereka? Tidak tergugahkah anda untuk membantu mereka? Apakah mereka bukan siapa-siapa anda? Tapi mereka adalah orang-orang yang harus anda kasihi dan anda perhatikan. Karena mereka akan dapat memutar balikkan bumi dengan do'a mereka.

Merekalah masyarakat proletar yang patut diperjuangkan. Maukah anda menjadi seorang pejuang bagi mereka? jawablah dengan hati nurani anda.

Menatap Masa Depan

Menatap Masa Depan
Aku adalah aku dan tetap akan menadi aku. Aku akan menjadi pendampingmu hingga akhir hayatku.

Tiada Hari untuk Belajar

Baru-baru ini diadakan sebuah penelitian mengenai kegagalan mahasiswa ketika ujian. Yang menarik adalah kesimpulan dari penelitian ini (bukan analisisnya), yang mengatakan bahwa MAHASISWA TIDAK BISA DISALAHKAN KARENA GAGAL UJIAN. Lho kok bisa?? Kenapa mahasiswa gagal ujian?,...karena,....

Kalau dilihat dari logika ini, sebenarnya bukan salah sang mahasiswa atau siswa bila ia tidak lulus ujian, tapi karena belajar pun tidak sempat...
Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari dan itu yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa...

Mari kita hitung!

Hari Minggu;
52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau hari minggu adalah untuk istirahat.
Hari tersisa tinggal 313.

Hari Libur (Nasional maupun Internasional);
Tak kurang dari 13 hari Libur setahun .
Hari tersisa tinggal 300.

Liburan sekolah;
Jelas semua siswa akan berlibur dan tidak akan belajar. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari.
Hari tersisa tinggal 240.

TIDUR;
8 Jam sehari untuk kesehatan, berarti 120 hari terpakai.
Hari tersisa tinggal 120.

Tentu kita beribadah kan?
Paling tidak 1-2 jam kita beribadah, kita alokasikan 25 hari dalam setahun.
Hari tersisa tinggal 95.

BERMAIN;
Yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, paling tidak memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari.
Hari tersisa tinggal 80.

MAKAN;
Paling tidak sehari kita habiskan 2 jam untuk makan/minum (makan pagi, siang, sore), hilang lagi 30 hari.
Hari tersisa tinggal 50.

BERKOMUNIKASI;
Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain, kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 hari terpakai lagi.
Hari tersisa tinggal 35.

Kita pun bisa sakit;
Paling tidak 5 hari dalam setahun, sudah cukup mewakili.
Hari tersisa tinggal 30.

Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian.
Hari tersisa tinggal 6.

Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun.
Hari tersisa tinggal 1 hari.

Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN!
"Masa" belajar sih?"

Jadi, gimana donk dengan mahasiswa yang lulus ujian? Ternyata mereka adalah orang - orang yang menyedihkan, bahkan di hari ulang tahunnya sendiri pun mereka belajar...!!!

Ungkapan Segumpal Darah

Hingga Kuncup Menjadi Bunga

Rangkulan Kangen

Kurangkul kesenyapan ke dadaku, kusatukan jiwamu dengan jiwaku. Kupanggil namamu dalam hatiku, hingga kubisa melihat senyumanmu membalas pelukan kerinduanku.

Tanpa kupejamkan mata, tanpa kubawa fikiran menjadi hayalan, dirimu begitu nyata ada dalam pelukanku. Benarkah ini suatu tandah bahwa kau dalam hatiku dan telah mengisi sudut-sudut disetiap relung hatiku.

Kuharap kaupun bisa merasakan kerinduan ini dan membwaku dalam pelukanmu. Hingga diriku bisa merasakan belaian kasih sayangmu yang telah lama kudambakan.

Silahkan Apa Katamu

Silahkan Apa Katamu
Sebagai aparat pemerintahan, seseorang harus bisa mengayomi masyarakatnya. Baik dalam segi hukum maupun dalam segi ekonomi

Tabuik Berasal dari Parsi

PADANG, METRO

Tradisi Hoyak Tabuik ini dahulunya berasal dari Parsi yang dibesarkan oleh Aliran Syi'ah. Kemudian dibawa oleh pedagang-pedagang Parsi ke Sumatera melalui pantai Pariaman dan singgahlah di pariaman. Karena tradisi ini cocok dengan kebiasaan orang Pariaman, maka tradisi ini disesuaikan oleh para pendahulu orang Pariaman dengan adat dan traidisi mereka serta agama Islam.

Begitu disampaikan seorang Budayawan, Bagindo Fahmi ketika ditemui POSMETRO di Taman Budaya Padang pada saat Tabuik Parak Karambia Naiak Pangkek, Minggu (18/11).

Dijelaskan Fahmi, bersamaan dengan penyebaran Islam ke Minangkabau oleh para ulama dari Parsi, mereka juga membawa tradisi ini yang cukup keras. Karena Hoyak Tabuik ini terkesan keras, maka cocok dengan kebiasaan masyarakat Pariaman yang keras karena pekerjaan mereka sehari-hari pada umumnya adalah nelayan.

Selain itu, tambah Fahmi, juga terkenalnya orang Pariaman dengan beladiri silat. Hal itu perlu kekuatan dan ketangkasan. Sesuai pula dengan Tabuik ini yang bisa dijadikan sebagai testing berkelahi untuk ujian silat yang telah dipelajari.

Pada hakikatnya, terang Fahmi, Hoyak Tabiuh ini sebenarnya sebuah pernyataan penyesalan terhdap perang. Perang yang dimaksud adalah antara cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Sehingga dalam Tabuik tersebut ada dinamakan dengan "Hoyak Husein".

Namun, lanjut Fahmi, itu dipamerkan dalam acara ritual Tabuik yang diadakan pada bulan Muharam setiap tahunnya. Yang pada biasanya acara itu diadakan antara tanggal 1 hingga 10 Muharram. Namun, pada saat sekarang disesuaikan dengan waktu yaitu pada hari Minggu.

"Untuk Tabuik yang sekarang bukanlah untuk acara ritual seperti yang diadakan seperti pada bulan Muharram itu. Namun ini untuk memeriahkan acara Halal Bil Halan Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP). (nph)

Cinta Sejati

Cinta Sejati
Sampai kapanpun tidak akan pernah berakhir

Raja Deli Serdang

Raja Deli Serdang
Gue ketika menggantikan Raja Deli Serdang duduk di Tahtanya di Istana Maimun

My Uncle

My Uncle
Walau dia sudah tiada, namun aku akan selalu ingat pesan-pesannya

Cinta

Cinta
Cinta...! Bagai dua jantung satu debaran dan dua nadi satu denyutan. Wujud cinta adalah perngorbanan kita untuk mengasihi sampai tetes darah penghabisan. Kaulah buah hati dan gantungan jiwa. Penawar di kala luka, penyejuk di kala kehausan. I love you always the forover. Mmmmmmmmmmmmmuach..................!

My Profil

Pitos Punjadi
Padang Kota Tercinta Kujaga dan Kubela, Indonesia Barat, Indonesia
Inilah seorang yang ingin hidup dengan yang ia Cintai Seni Bercinta ala Kitab Kuno Teknik dan seni seks telah dipelajari sejak lama. Ditulis di kulit, dilukis di dinding goa, dan dibuat relief di candi-candi. Tapi, gaya yang diajarkan bertahan hingga sekarang. Seks hadir bersamaan dengan sejarah makhluk di bumi. Ribuan tahun silam, beberapa buku panduan tentang gaya bercinta telah ditulis di kulit binatang, dinding goa, bahkan dalam relief di candi-candi. Kitab-kitab klasik ada pula yang memuat panduan posisi dan teknik bercinta yang hingga kini masih menjadi acuan. Intinya, memberikan kiat kepada pasangan untuk bisa memperpanjang dan memperkuat kenikmatan berhubungan seksual. Sebut saja Kama Sutra, Tantrik, Tao, Xuang Ni Jing, hingga Serat Centhini. Pasangan bintang Hollywood yang mempelajari kitab kuno seks adalah Scarlett Johansson dan Josh Harnett. Mereka berdua mengaku melakukan hubungan intim dengan menggunakan gaya seks Tantrik.
Lihat profil lengkapku

Alangkah Baiknya Telusur Terlebih Dahulu

Berkata jangan sembarang berkata, berfikir jangan sembarang berfikir. Akan tetapi, katakanlah apa yang sudah anda fikirkan dan fikirkanlah apa yang akan anda katakan. Bila sesuatu itu belum berhasil anda fikirkan, maka jangan katakan itu. Karena hal itulah yang akan membuat anda terpuruk ke lembah kemunafikan.

Sepsang Kekasih

Sepsang Kekasih
Dimana Ada Langit Disana Ada Awan