Sabtu, 22 Desember 2007

Terjadi 1 per 500 ribu Kelahiran

Kelainan yang Dialami Wulandari

PADANG, METRO

Kelainan yang terjadi pada bayi, Wulandari (1,5 tahun) buah hati dari dari pasangan Yeta Sari (21-ibu) dan Syahri (ayah) yaitu adanya dua janin di dalam perutnya kemungkinan terjadi hanya dalam 1 per 500 ribu kelahiran. Hal inipun sebenarnya bisa diketahui ketika ia masih di dalam kendungan. Hal ini termasuk kepada kelompok jenis kembar Konjuin Twin.

Hal ini dikatakan ahli kandungan yang juga Kasi Monitoring Evaluasi Bidang Pelayanan Medik Rs Dr M Djamil Padang, dr Yusrawati SPog yang ditemui POSMETRO di kantornya, Kamis (13/12).

Dijelaskannya, sepanjang yang ia diketahuinya di Indonesia ini yang kedua kalinya terjadi. Beberapa tahun lalu hal yang hampir serupa terjadi di Surabaya. Namun, bagian tubuh yang ada dalam tubuh di bayi tidak berupa janin, akan tetapi berupa bagian anggota tubuh berupa tangan. Letaknya pun tidak di dalam perut atau rahim.

"Karena memang, sesuai dengan ilmu kebidanan yang dipaparkan di dalam buku kebidanan mengenai kandungan, apabila terjadinya kembar yang termasuk kepada konjuin twin, letak dari bagian tubuh yang ada pada bayi utama tidak di saja di dalam lain. Namun bisa saja di berbagai tempat di dalam tubuh bayi yang saraf makanan dan darahnya menyambung dengan bayi utama. Sehingga ia selalu mendapat makanan dari bayi dan bagian tubuh itu ikut berkembang bersama bayi," papar Yusrawati.

Ditambahkannya, apabila kandungan sang ibu tidak diperiksakan dan tidak pula diperiksa dengan alat yang memadai, kejadian ini tidak akan diketahui pada saat itu. Sehingga, bisa saja kejadian ini diketahui setelah sang bayi tumbuh menjadi besar dan bagian tubuh yang ada di dalam tubuh sang anak itu juga ikut membesar. Karena itu pula kejadian ini bisa diketahui karena keberadaan bagian tubuh itu akan berpengaruh terhadap tubuh anak.

"Adakalanya berupa benjolan dan adakalanya berupa kelainan yang lain yang terjadi pada akan itu," terang Yusrawati.

Sementara, lanjut Yusrawati, pada zaman sekarang hal itu bisa diketahui sebelum janin itu besar dan masih di dalam kandungan. Cara yang biasa dilakukan di dalam ilmu kebidanan adalah dengan pemeriksaan dengan menggunakan ultra sonografi (USG).

"USG ini, bukan berupa cahaya infra red atau sinar X. Namun, sebuah alat yang bisa mendeteksi gerak janin pada saat janin berumur 8 minggu. Sehingga, pada saat itu, apabila ditemukan adanya kejadian yang seperti ini atau kurangnya anggota tubuh bisa diatasi. Baik melalui makanan atau dengan cara kebidanan secara keilmuan," terangnya lagi. (nph)

Tidak ada komentar: