Kamis, 29 November 2007

Jatuh di Meja Makan, Rabanis Terkulai di Rumah Sakit

PADANG, METRO

Terjatuh di meja makan, Rabanis (60) mengalami luka di pergelangan tangan sebelah kanannya dan banyak mengeluarkan darah, Selasa (27/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian ini terjadi di rumahnya di Koto Panjang Kelurahan Limau Manih Kecamatan Pauh.

Rabanis yang tinggal sendirian ini diduga selesai makan dan hendak kembali ke tempat duduk di ruangan tamu. Namun, karena lantai sedikit licin, maka kaki Rabanis tergelincir hingga ia jatuh. Sehingga, tangan kanannya yang waktu itu berpegangan ke meja makan terhempat ke kursi. Akibatnya, pergelangan tangan kanannya itu mengalami luka robek dan patah serta mengeluarkan darah yang banyak.

Sebagaimana diterangkan oleh salah seorang keluarga korban kepada POSMETRO, Amril menyebutkan bahwa ia mengetahui kalau dari tukang yang bekerja di dekat rumah kediaman Rabanis itu. Ketika itu, sang nenek keluar dan menjerit minta tolong dalam keadaan tangan teluka.

Melihat kondisi seperti itu, maka tukang itu pun memberitahukan kepada Amril yang rumahnya tidak jauh dari kediaman sang nenek. Sehingga dengan cepat Amril pun mencari bantuan untuk membawa sang nenek ke rumah sakit. Dan didapatlah mobil untuk membawa sang nenek ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, terlihat pakaian yang melekar pada badan Rabanis berlumuran darah. Tidak itu saja, dari mulutnya juga keluar muntahan nasi yang diduga baru saja ia makan.

Mengenai kendisi, dijelaskan Amril bahwa sang nenek masih dalam keadaan sadar dan masih bisa berbicara sedikit-sedikit. Karena memang dari awal kejadian ia tidak hilang ingatan. Sehingga untuk memberitahukan letak Kartu Askeskin miliknya pun ia masih bisa. Hanya saja lemas dan pucat karena banyak mengeluarkan darah. Kata dokter piket kepada Amril, untuk mengobati luka sekitar 10 cm di pergelangan tangan sang nenek harus dioperasi. Untuk itu, sang nenek harus berpuasa sembari beristirahat.

Lagi pula, menurut dokter kepada Amril, karena luka di pergelangan tangan, maka diduga akan banyak syaraf yang terputus. Baik syaraf yang kecil maupun syaraf yang besar. Kalau syaraf yang kecil itu tidak bisa disambung, namun kalau yang besar atau penggerak jari kalau ptus bisa disambung. Namun semua itu bisa dilakukan melalui operasi.

Mengenai Rabanis, dijelaskan Amril bahwa sang nenek ingin tinggal sendiri di rumahnya. Karena itu pula anak dan cucunya tidak bisa membawanya tinggal bersama. Namun, keluarga tersebut dan termasuk dirinya tidak tinggal begitu jauh dari sang nenek. (nph)

Tidak ada komentar: