Rabu, 09 Januari 2008

Berpotensi untuk Peternakan Sapi

Profil Kelurahan Pasar Ambacang

AMBACANG, METRO

Dari 5,03 km persegi luas areal Kelurahanan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji, hanya sekitar 200 Ha yang masih tersisa untuk pertanian dan peternakan. Areal lebihnya telah ditutupi oleh perumahan dan pemukiman warga. Sementara, saat ini potensi yang bisa dikembangkan di tengah-tengah masyarakat adalah peternakan dan pertanian. Terutama peternakan sapi dan puyuh, sedangkan petani kebanyakan bertani padi dan sayuran.

Lurah Pasar Ambacang, Nurhasmadi SE yang ditemui POSMETRO di kantornya, Jumat (4/1) mengatakan, dari total jumlah penduduknya 13.492 jiwa atau 3.009 kepala keluarga (KK), yang berprofesi sebagai petani dan peternak sebanyak 409 KK. Mereka tergabung dalam satu kelompok ternak dengan nama Minang Saiyo dan 11 kelompok tani. Wilayah yang mereka garap untuk beternak dan bertani hanya tinggal sekitar 200 Ha. Karena selebihnya telah ditumbuhi rumah sebanyak 2300 unit dan selebihnya jalan dan fasilitas umum.

Sementara, lanjut Nurhasmadi, masalah yang timbul di dalam warga petani masih masalah klasik. Yaitu permasalahan kurangnya air karena debit air dari irigasi juga berkurang. Hal ini diduga karena penebangan kayu yang terjadi di kawasan hutan pemasok air. Kemudian masalaha mahalnya harga pupuk di pasaran. Sehingga, biaya penggarapan sawah terkadang lebih mahal dari hasil yang didapat. Karena, selain masalah yang ada, terkadang padi juga terserang hama penyakit yang mengakibatkan gagal panen dan berkurangnya hasil yang didapat.

"Sebelumnya, peternakan yang berpotensi dan mempunyai nilai jual adalah peternakan ayam potong. Namun karena adanya musibah flu burung, banyak dari peternak yang mengalami kerugian karena ayamnya banyak yang mati. Sehingga mereka terhambat untuk berkembang lagi akibat kehilangan modal," ungkap Nurhasmadi.

Dikatakannya, sementara, mengenai KK miskin terdiri dari 987 KK. Data itu sesuai dengan daftar warga yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) beberapa waktu yang lalu. Mereka tersebar di 9 RW dan 30 RT. Pada umumnya mereka tidak mempunyai pekerjaan tetap atau semi pengangguran.

Dirincikan Nurhasmadi, dari total jumlah penduduk, yang berprofesi sebagai pensiunan sebanyak 336 jiwa, pegawai swasta 603 jiwa, wiraswasta 386 jiwa, TNI 51 jiwa, PNS 316 jiwa, buruh 709 jiwa dan lain-lain 587 jiwa. Kamsud dari buruh itu seperti pengambil pasir dan batu air dan tukang bangunan. Sedangkan lain-lain ini termasuk di dalamnya sopir, kernek dan profesi tidak tetap lainnya yang seketika bisa berhenti dan bekerja lagi.

Kemudian, terang Nurhasmadi, hingga saat ini sudah tidak ada lagi dari warganya yang usia sekolah yang buta huruf. Karena pendidikan generasi muda rata-rata SLTA dan S1 (Sarana). Sementara, tamatan SLTP yang tidak menyambung ke SLTA sekitar 4 % dan tamatan SLTA yang tidak menyambung ke perguruan tinggi sekitar 10 % dikarenakan beberapa hal seperti kemiskinan dan mendapatkan pekerjaan serta berwiraswasta.

Sementara, Kelurahan Pasar Ambacang berbatasan dengan tujuh kelurahan lain seperti Kelurahan Lubuak Lintah, Anduriang, Binuang, Batang Kuranji, Pisang dan Kelurahan Kubu Dalam. (nph)

Tidak ada komentar: